TAKALAR – Pemkab Takalar mengajak masyarakat sekitar taman Buru Komara untuk aktif menanam pohon dan melakukan budidaya.
Ini sebagai upaya pemerintah dalam meningkatkan pendapatan masyarakat ditengah Pandemi dan seiring dengan upaya pemerintah dalam melakukan konservasi alam dilokasi perburuan para raja-raja di masa lampau tersebut.
“Zona pemanfaatan dalam rangka pemulihan ekonomi nasional. Salah satu yang kita lakukan adalah bagaimana cara membangun partisipasi masyarakat untuk aktif menanam pohon dan melakukan budidaya. Sehingga ini menjadi tambahan pendapatan dan hutan kita akan terlindungi,” kata Bupati Takalar H. Syamsari, S.Pt, MM, ketika melakukan peninjauan lokasi di Taman Buru Komara, Desa Cakura, Kecamatan Polongbangkeng Selatan, Kamis (4/2/2021).
Selain sebagai kawasan berburu rusa, Kawasan ini dirancang sebagai kawasan budidaya lebah madu, tujuannya agar Masyarakat sekitar lebih sejahtera dan memiliki pekerjaan sehingga tidak merusak hutan. Selain itu juga untuk mensukseskan program P22 yaitu menciptakan lapangan pekerjaan.
Dalam waktu dekat, Pemerintah Takalar juga akan melakukan MOU dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) dan melibatkan unsur Masyarakat dan Perguruan Tinggi.
Bupati menambahkan bahwa wilayah yang dikonservasi dan dijadikan taman berburu oleh kementrian Kehutanan tersebut selama ini pengelolaannya kurang mapan. Oleh karena itu, Pemkab Takalar ingin bekerjasama, agar fungsi awal taman buru sebagai destinasi wisata tetap berjalan dan dari masyarakat juga bisa merasakan ada tambahan manfaatnya.
“Disisi lain juga, jika ini terlindungi maka akan menjadi konservasi lahan dan air karena masyarakat tidak merusak lingkungan dan ada upaya untuk menjaga air tetap ada,” pungkas H. Syamsari.